15210115/3ea13
Bab 5
SUMBERDAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
1. Pengertian sumber daya ekonomi
1. Pengertian sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala
sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam
(natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang
dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan ekonomi yang ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural
harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain.
Misalnya
Penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau
gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia
terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.
Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui
(non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumber daya ini pada dasarnya
meliputi sumber daya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam,
uranium, batubara serta mineral yang non energi. Sumberdaya alam jenis ini bisa
habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun
karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah
pemanfaatannya.
Sumber daya alam yang potensial untuk diperbarui
(potentially renewable resources). Kategori sumberdaya alam ini tergolong
sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari
secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses
alamiah
Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang
proses pembangunan wilayah (daerah).
Namun demikian penting untuk diperhatikan aspek
ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap mobilitas pembangunan daerah,
karena apabila sumberdaya alam dengan 3 kategori ini dimanfaatkan dengan tidak
bijaksana dan baik maka akan menimbulkan stagnasi dan kemunduran dinamika
pembangunan ekonomi akan semakin cepat menjelma atau merupakan sesuatu yang
tidak bisa dihindarkan.
Disamping komponen sumberdaya alam, pada saat ini
peranan sumberdaya manusia (human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan
ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan.
Faktor sumber daya manusia ini telah menghadirkan
suatu proses pemikiran baru dalam teori-teori pembangunan ekonomi, yang
menempatkan sumberdaya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik
dalam skala global, nasional maupun daerah.
Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada
pengembangan sumberdaya manusia (human resources development) dianggap sangat
relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi terutama di
negara-negara berkembang.
Strategi pembangunan ini pertama kali diperkenalkan
oleh seorang pakar perencanaan pembangunan ekonomi berkebangsaan Pakistan yang
bernama Mahbub Ul Haq yang pada saat itu menjadi konsultan Utama United Nation
Development Programme (UNDP).
Mahbub Ul Haq berpendapat bahwa pengembangan
sumberdaya manusia harus dijadikan landasan utama dalam kebijakan pembangunan
ekonomi di negara-negara sedang berkembang, dan hal ini dianggap penting
mengingat ketertinggalan negara-negara berkembang terhadap negara-negara
industri maju dalam tingkat kesejahteraan ekonomi seperti kualitas dan standar
hidup hanya akan dapat diperkecil manakala terjadi peningkatan yang sangat
signifikan dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
Dari pola pemikiran seperti diatas maka takaran
peranan sumberdaya manusia dalam proses pembangunan ekonomi dalam konteks untuk
mengurangi kesenjangan pembangunan ekonomi pada dasarnya harus dilihat dari
aspek peningkatan kualitasnya.
Dengan kualitas sumberdaya manusia yang semakin
meningkat, akan dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi sekaligus
sebagai modal dasar untuk memacu pertumbuhan ekonomi.Bagi kebayakan
negara-negara yang tingkat pembangunan ekonominya sudah tergolong lebih maju,
produktivitas sumberdaya manusia secara teknis telah dijadikan sebagai
instrumen terpenting untuk mempertahankan pencapaian laju pertumbuhan ekonomi,
sekaligus dalam upaya untuk memperkuat basis struktural perekonomiannya.
Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya manusia
yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau
persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara
tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin
kompetitif.
2. Sumber
Daya Sementara
Waktu merupakan variable yang semakin penting dalam
memahami perilaku kegiatan konsumen,karena konsumen mayoritas semakin mengalami
kemiskinan akan waktu.namun demikian ada Barang yang Menggunakan Waktu yang
sangat pribadi yaitu waktu senggang.
Berikutnya sumber daya kognitif produk yang
diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu atau Time
Goods yang terdiri dari:
- Barang
yang menggunakan waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala
mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang)
Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib).
- Barang
Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
3. Sumber
Daya Kognitif
Sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara
lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
skema-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya, dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme.
Melalui proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi
seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke
tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena
ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara
struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan.
Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang
tersebut selalu tercapai dengan menggunakan proses penyesuaian
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan
karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara
aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar