Senin, 23 Desember 2013

Tugas Etika Bisnis



Nama              : Nur Anastatia
Kelas               : 4EA13
NPM               : 15210115
Mata Kuliah  : Etika Bisnis



NORMA
Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat.
Keberadaan norma sangat diperlukan untuk memberi petunjuk kepada manusia tentang bagaimana manusia harus bersikap bertingkah laku dalam masyarakat agar tercipta kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman, dan harmonis.
Norma berisi larangan dan perintah. Perintah adalah keharusan yang harus dilakukan seseorang untuk berbuat sesuatu dengan kebaikan. Larangan adalah keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena menimbulkan kerugian.
Jenis-jenis norma yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
1.       Norma agama
Adalah peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Sumber norma ini adalah kitab suci dari setiap agama yang dianut. Norma agama bersifat abadi dan universal. Abadi berarti norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia, sedang universal berarti norma agama berlaku untuk semua umat beragama. Pelanggaran norma agama menimbulkan dosa dan diancam hukuman dari Tuhan di akhirat nanti, sedangkan yang mematuhi akan mendapat pahala.
      2.       Norma Kesusilaan
adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang perilaku baik dan buruk. Pedoman berperilaku ini dilakukan berdasarkan kebenaran dan keadilan. Norma kesusilaan memberikan peraturan-peraturan kepada manusia agar menjadi manusia yang sempurna. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi sosial, seperti cibiran atau cemoohan masyarakat sampai diasingkan dari lingkungan masyarakat.
3.       Norma kesopanan
adalah peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama maupun adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan merupakan pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya.Norma kesopanan merupakan norma yang bersumber pada budaya masyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini tidak menimbulkan efek sosial yang besar. Misalnya, perlakuan seorang anak terhadap orang tua dan tata cara berpakaian seseorang perempuan dewasa saat keluar rumah. Pelanggaran terhadap norma ini akan kembali kepada diri si pelakunya sendiri, yaitu berupa perasaan malu dan menjadi sungkan terhadap orang di sekitarnya.
      4.       Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara atau lembaga adat tertentu. Norma hukum adalah aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga negara yang berwenang. Norma hukum bersifat memaksa dan mengikat. Memaksa berarti aturan-aturan hukum harus dipatuhi oleh siapa pun, sedangkan mengikat berarti berlaku untuk semua orang. Orang yang melanggar aturan-aturan hukum akan mendapatkan sanksi berupa hukuman, seperti penjara, atau denda. Menurut Kansil, norma hukum memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
  • Aturan tentang perilaku manusia dalam pergaulan masyarakat.
  • Aturan dibuat oleh badan atau lembaga berwenang.
  • Aturan bersifat memaksa.
  • Sanksi bersifat tegas.
  • Aturan berisi perintah dan larangan.
  • Perintah harus ditaati dan larangan dijauhi setiap orang
ETIKA
Secara umum Etika dibagi menjadi :
      a.       Etika Umum
      b.      Etika Khusus
                  Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya. Sedangkan Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika sebagai Refleksi adalah pemikiran moral.
      Etika sebagai refleksi krisis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dg mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yang ada di satu pihak dan situasi khusus dari bidang kehidupan dan kegiatan khusus yg dilakukan setiap orang atau kelompok orang dalam suatu masyarakat.
      Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan  dari khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah. Etika Khusus dibagi menjadi tiga :
      a.       Etika Individual
      b.      Etika Sosial
      c.       Etika Lingkungan hidup
      Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia thd dirinya sendiri. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
      Etika individual dan etika sosial berkaitan erat satu sama lain. Karena kewajiban seseorang thd dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya terhadap orang lain, dan demikian pula sebaliknya.
      Etika Lingkungan Hidup, berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sbg kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang berdampak langsung  atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Etika Lingkungan dapat berupa :
      -         cabang dari etika sosial, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia yang
            berdampak pd lingkungan)
      -        Berdiri sendiri, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dengan lingkungannya

      PRINSIP – PRINSIP ETIKA BISNIS
      Dalam etika bisnis terdapat prinsip – prinsip didalamnya, yaitu sebagai berikut :
      1.      Prinsip otonomi
      Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta  bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut
      2.      Prinsip Kejujuran
      ·       Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
      ·       Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
      ·       Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan 
      3.      Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang  adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan
      4.      Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution
      5.      Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan 

KELOMPOK STAKEHOLDER

Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati  dan menjelaskan secara analitis bagaimana  berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis. Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin. Pendekatan Stakeholder  dalam kegiatan bisnis pada umumnya  untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu.         
”Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif). Bermuara pada prinsip minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder.  
Kelompok stakeholders:
      1.      Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
      2.      Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat         

ETIKA UTILITARIANISME
Etika utilitarianisme dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832). Pengertian etika utilitarianisme adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.  
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme :
      1.      MANFAAT
      2.      MANFAAT TERBESAR
      3.      MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG
Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme :
      1.      Rasionalitas.
      2.      Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
      3.      Ketiga, Universalitas.
Utilitarianisme sbg proses dan sebagai Standar Penilaian
      ·      Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
      ·   Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
Kelemahan Etika Utilitarianisme
      ·       manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit
      ·   etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.
      ·         etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
      ·         variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi.
      ·   Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya
      ·      etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas

SYATAT BAGI TANGUNG JAWAB MORAL
Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
      ·         Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
      ·         Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya
      ·         Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu

Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
      ·         Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum
      ·         Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif

Argumen yang Mendukung dan Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Argumen yang Menentang Keterlibatan Sosial Perusahaan
      ·         Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
      ·         Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
      ·         Biaya Keterlibatan Sosial
      ·         Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argumen yang Mendukung Keterlibatan Sosial Perusahaan
      ·         Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
      ·         Terbatasnya Sumber Daya Alam
      ·         Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
      ·         Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
      ·         Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
      ·         Keuntungan Jangka Panjang

PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS
      1.      Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum. Dasar moral :
      ·   Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan secara sama.
      ·       Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.
      2.      Keadilan Komutatif
Mengatur hubungan yg adil atau fair antara orang yg satu dengan yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar dlm interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Keadilan ini menuntut agar baik biaya maupun pendapatan sama-sama dipikul secara seimbang.
      3.      Keadilan Distributif
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan.

MACAM – MACAM HAK PEKERJA
      1.      Hak atas Pekerjaan
Hak atas pekerjaan merupakan suatu hak asasi manusia. Karena, pertama, sebagaimana dikatakan John Locke, kerja melekat pada tubuh manusia. Kerja adalah aktivitas tubuh dan karena itu tidak bisa dilepaskanatau dipikirkan lepas dari tubuh manusia. Kedua, kerja merupakan perwujudan diri manusia. Ketiga,hak atas kerja juga merupakan salah satu hak asasi manusia karena kerja berkaitan dengan hak atas hidup, bahkan hak atas hidup yang layak.
      2.      Hak atas Upah yang Adil
Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya mau ditegaskan tiga hal. Pertama bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan upah. Artinya, setiap pekerja berhak utntuk dibayar. Kedua, setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah yang adil, yaitu upah yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya. Hal ketiga yang mau ditegaskan dengan hak atas upah yang adil adalah bahwa pada prinsipnya tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau diskriminatif dalam soal pemberian upah kepada semua karyawan.
      3.      Hak untuk Berserikat dan Berkumpul
Ada dua dasar moral yang penting dari hak untuk berserikat dan berkumpul. Pertama, ini merupakan salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu hak asasi manusia. Kedua, sebagaimana telah dikatakan di atas, dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak mereka yang lain, khususnya hak atas upah yang adil.
      4.      Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan
Pertama, setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahaan itu. Kedua, setiap pekerja berhak mengetahui kemungkinana risiko yang akan dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidang tertentu dalam perusahaan tersebut. Ketiga, setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjaan dengan risiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaliknya menolaknya. Jika ketiga hal ini bisa dipenuhi, suatu perusahaan sudah dianggap menjamin cara memadai hak pekerja atas perlindungan keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja.
      5.      Hak untuk Diproses Hukum secara Sah
Hak ini terutama berlaku ketika seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu. Jadi, dia harus didengar pertimbangannya, alasannya, alibinya, saksi yang mungkin bisa dihadapkannya, atau kalau dia bersalah dia harus diberi kesempatan untuk mengaku secara jujur dan meminta maaf.
      6.      Hak untuk Diperlakukan secara Sama
Dengan hak ini mau ditegaskan bahwa semua pekerja, pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama, secara fair. Artinya, tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji maupun peluang untuk jabatan, pelayihan atau pendidkan lebih lanjut.
      7.      Hak atas Rahasia Pribadi
Umumnya yang dianggap sebagai rahasia pribadi dank arena itu tidak perlu diketahui dan dicampuri oleh perusahaan adalah persoalan yang menyangkut keyakinan religious, afiliasi dan haluan politik, urusan keluarga, serta urusan social lainnya.
      8.      Hak atas Kebebasan suara Hati
Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Konkretnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik : melakukan korupsi, menggelapkan uang perusahaan, menurunkan standar atau ramuan produk tertentu demi memperbesar keuntungan, menutup-nutupi kecurangan perusahaan atau atasan.

WHISTLE BLOWING
Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan apa pun bagi pihak lain, entah itu masyarakat atau perusahaan lain. Whistle blowing umumnya menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan baik perusahaan sendiri maupun pihak lain, dan kalau dibongkar memang akan mempunyai dampak yang merugikan perusahaan, paling kurang merusak nama baik perusahaan tersebut. Contoh whistle blowing adalah tindakan seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan pada pihak direksi atau komisaris. Atau kecurangan perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai. Ada dua macam whistle blowing :
      1.      Whistle blowing internal
Hal ini terjadi ketika seorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi.
      2.      Whistle blowing eksternal
Menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannnya lalu membocorkannya kepada masyarakat karena dia tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat.

KONTRAK BAIK DAN ADIL
Kontrak Dianggap Baik dan Adil bila :
      1.      Kedua belah pihak mengetahui sepenuhnya hakikat dan kondisi persetujuan yang mereka sepakat 
      2.      Tidak ada pihak yang memalsukan fakta tentang kondisi dan syarat-syarat kontrak 
      3.      Tidak ada pemaksaan 
      4.      Tidak mengikat untuk tindakan yang bertentangan dengan moralitas 


KEWAJIBAN PRODUSEN DAN PERTIMBANGAN GERAKAN KONSUMEN
Kewajiban Produsen
      ·         Memenuhi ketentuan yang melekat pada produk
      ·         Menyingkapkan semua informasi
      ·         Tidak mengatakan yang tidak benar tentang produk yang diwarkan
      ·         Pertimbangan Gerakan Konsumen
      ·         Produk yang semakin banyak dan rumit
      ·         Terspesialisasinya jenis jasa
      ·         Pengaruh iklan terhadap kehidupan konsumen
      ·         Keamanan produk yang tidak diperhatikan
      ·         Posisi konsumen yang lemah

FUNGSI IKLAN
      1.      Iklan sebagai pemberi informasi
yang ditekankan disini adalah iklan berfungsi membeberkan dan mengambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Konsumen lebih tahu tentang produk, kegunaan, kelebihanya dan kemudahanya. Jika iklan tidak memberikan informasi yang sebenar – benarnya maka akan merugikan perusahaan itu sendiri. Disinilah letak tanggung jawab moral baik bintang iklan, perusahaan iklan maupun produsen. Misalnya : iklan perbankan, obat – obatan.
      2.      Iklan sebagai pembentuk opini
Dalam hal ini fungsi iklan mirip sebagai propaganda politik yang berusaha mempengaruhi massa pemilih. Model iklan yang ditampilkan biasanya persuasif, manipulatif, tedensius. Selama tidak ada penelitian tandingan yang independen dan objektif, produsen biro.

Tugas Etika Bisnis Tulisan Bebas



Nama               : Nur Anastatia

Kelas               : 4EA13

NPM               : 15210115

Mata Kuliah    : Etika Bisnis

 

Pendidikan Indonesia Raya


            Sebagai suatu kebutuhan mendasar, pendidikan haruslah mendapat perhatian yang sangat serius oleh pemerintah. Tidak cukup hanya berdasar pada angka-angka atau nilai pencapaian mutu pendidikan, sehingga off the track pendidikan dikatakan telah berjalan dengan baik. Pendidikan adalah sesuatu yang multikompleks dan multisubkompleks. Betapa tidak, pendidikan merupakan sarana memanusiakan manusia sehingga mampu memajukan dirinya, layaknya sebagai manusia. Benang kusut dalam mengurusi pendidikan sebenarnya adalah sesuatu yang memang akan selalu ada menghadang program yang bertujuan memajukan pendidikan. Namun, meski demikian solusi pemecahan masalah dalam pendidikan harus terus dan semakin ditingkatkan.
            Negeri ini bangga terhadap pencapaian-pencapaian anak bangsa di level Internasional berkenaan dengan pendidikan. Indonesia dikenal dunia sebagai sebuah Negara yang selalu meraih juara olimpiade matematika, fisika, dan computer, serta robotik. Tak ada yang dapat menyangkal, bahwa hal itu sebagai hasil dari kerja keras semua pihak, khususnya pemerintah. Program penjenjangan olimpiade sampai ke tingkat sekolah di seluruh Indonesia demi mencari bibit-bibit terbaik anak bangsa, merupakan suatu hal yang patut diacungi jempol. Hanya saja tentu hal tersebut masih jauh dari memadai dalam mengurusi pendidikan secara paripurna. Jangan sampai terlena dalam menggenjot para peserta didik yang memunyai keunggulan dalam bidang tertentu, sehingga melupakan bahwa anak bangsa tidak hanya yang mewakili negeri ini di ajang inernasional, tetapi semua warga Negara peserta didik yang bersekolah dan menjalani pendidikan.
            Pendidikan memang untuk semua. Tidak mengenal golongan, suku, agama, dan ras. Tidak mengenal bodoh, pintar, kaya, dan miskin. Juga, tidak mengenal jauh, dekat, di kota, di desa, maupun di pelosok hutan belantara sekalipun, pendidikan harus diberikan secara adil. Potensi dalam mengurusi pendidikan, sudah saatnya untuk memerhatikan sisi yang lainnya. Salah satu di antaranya yang sangat urgen adalah pemerataan pendidikan. Pendidikan harus merata di seluruh pelosok negeri yang dikenal memunyai puluhan ribu pulau besar dan kecil ini. Pendidikan harus mampu menjangkau anak-anak bangsa yang berada di pedalaman, suku terasing, dan di perbatasan dengan Negara tetangga. Tentu dalam pendidikan sangat mengharamkan diskriminasi, hanya persoalan jarak. Meskipun diakui, Indonesia dengan luas 1.992.550 km persegi (menurut Wikipedia) bukanlah persoalan sepele dalam hal menjangkau ke seluruh pelosok negeri ini, namun hal itu harus dilakukan. Hal ini merupakan tuntutan konstitusi yang secara jelas diamanahkan oleh Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 31.
            Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diperjuangkan oleh para pahlawan pendiri negeri ini sangat jelas mengamanahkan kepada penerus bangsa ini untuk terus menggelorakan semangat Indonesia Raya. Pendidikan adalah hal yang mutlak menyuarakan Indonesia Raya tersebut sebagai bentuk realisasi pemegang tongkat estafet perjuangan bangsa. Pendidikan bangsa ini haruslah bernafaskan Indonesia  Raya, Pendidikan Indonesia Raya, demikian seharusnya. Pendidikan Indonesia Raya adalah bentuk pengaplikasian pendidikan ke seluruh wilayah NKRI, mulai dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas sampai pulau Rote. Penahapan program menjangkau daerah-daerah yang sulit untuk pendidikan tentu maklum unuk segera dilakukan, sehingga cita-cita Pendidikan Indonesia Raya dapat terwujud. Kesulitan-kesulitan yang dirasakan pada daerah-daerah terpencil dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya, haruslah menjadi motivasi, khususnya pemerintah untuk menyegerakan menjangkau daerah-daerah tersebut. Harus diusahakan kejadian jembatan putus yang dilalui para siswa bersekolah di Banten yang sempat mendunia pemberitaannya, tidak ada lagi.
            Pendidikan Indonesia Raya haruslah digelorakan sebagai bentuk semangat patriotisme setiap warga Negara. Beberapa aksi yang telah dilakukan berbagai pihak, semisal Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang digagas seorang tokoh pendidikan Anies Baswedan, tentu merupakan hal yang patut disupport dengan nyata. Pemberian tunjangan daerah terpencil kepada guru oleh pemerintah, juga merupakan program-program yang alurnya mengarah pada Pendidikan Indonesia Raya tersebut. Prof. Surya, orang yang sangat berjasa pada dikenalnya Indonesia dalam kancah olimpiade MIPA internasional, juga telah memulai dengan mencari bibit unggul anak bangsa, justru di pedalaman Papua. Memang, bukan hal yang mustahil bahwa justru program menjangkau yang tak terjangkau ini akan menemukan semacam berlian di dalam lumpur, yakni anak-anak bangsa yang justru memunyai kelebihan yang luar biasa. Indonesia sebagai Negara besar akan benar-benar disegani oleh Negara-negara lainnya di dunia ini jika pendidikannya tangguh. Tetapi, tentu saja tujuan memajukan pendidikan untuk mendapat pengakuan di kancah internasional, meskipun  hal itu juga sangat perlu. Tujuan negeri ini memajukan pendidikannya termasuk memberikan layanan pendidikan kepada siapapun dan dimanapun anak bangsa itu berada di pelosok negeri ini, tak lain dan tak bukan adalah membuat bangsa ini tangguh dan mandiri. Tidak mudah goyah oleh krisis yang melanda Negara lainnya di dunia, dan mampu survive karena sanga kurang ketergantungan dengan Negara lainnya. Jika sekarang ini, masih sekian banyak sebangsa kita menjadi tenaga kerja di Negara lain dengan pekerjaan yang rendah, suatu ketika nanti jika pendidikan Indonesia Raya terwujud, tak ada lagi kita mendengar derita TKI kita. Bangsa ini memang harus bangkit dan sadar akan kebesarannya. Namun, kebesaran itu memang akan terasa rapuh jika tidak dikuatkan dengan pendidikan. Pendidikan negeri ini harus mampu menelisik sampai pada bagian-bagian terkecil daru ubuh negeri ini, jika Indonesia diidentikkan dengan tubuh manusia. Kekuatan harus di semua bagian, sehingga pendidikan harus merata di seluruh pelosok negeri. Semoga Pendidikan Indonesia Raya cepat terwujud.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/17/pendidikan-indonesia-raya-447279.html

 

Jumat, 24 Mei 2013

Tugas Resensi



Nama : Nur Anastatia
Kelas : 3EA13
NPM : 15210115

Resensi

1. Pengertian Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.

Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas

Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat detil lagi.
Resensi cerpen yaitu sebuah karangan yang berisi komentar ataupun pembahasan tentang kualitas, kelebihan, serta kekurangan sebuah cerpen. kebanyakan Yang dikomentari pada sebuah cerpen adalah: kualitas isi, penggunaan bahasa, format serta struktur penyajian, serta manfaat cerpen tersebut bagi pembaca. Resensi cerpen yang baik harus mengungkapkan identitas cerpen tersebut yang terdiri dari judul cerpan, nama pengarang, pokok isi cerpen, keunggulan cerpen, kelemahan cerpen, serta saran - saran untuk cerpen tersebut.


2. Langkah-Langkah Meresensi
Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut :
1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4.Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
  • Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
  • Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
  • Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak). 
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

-Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- Tebal buku;
- Harga buku (jika diperlukan).

Membuat pembukaan
- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- Memaparkan keunikan buku;
- Merumuskan tema buku;
- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- Mengungkapkan kesan terhadap buku;
- Memperkenalkan penerbit;
- Mengajukan pertanyaan;
- Membuka dialog.

Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.


3. Fungsi Resensi
Resensi buku mempunyai berbagai fungsi. Hal ini bergantung pada siapa yang menggunakannya. Dilihat dari subyek penggunanya, Saryono (1997:58—59) membagi menjadi empat fungsi resensi, yaitu (1) fungsi resensi bagi penulis buku, (2) fungsi resensi bagi penerbit, (3) fungsi resensi bagi penerbit media massa, dan (4) fungsi resensi bagi pembaca khusus dan umum.
Pertama, bagi penulis, resensi buku dapat berfungsi untuk mendapatkan balikan dan saran tentang buku yang ditulisnya, memperoleh sejauh mana sambutan masyarakat terhadap buku yang ditulisanya, dan penerimaan atas buku yang ditulisnya.
Kedua, bagi penerbit, resensi buku berfungsi untuk memperkenalkan buku-buku yang diterbitkannya, memperhatikan sambutan dan penerimaan masyarakat atas buku yang diterbitkannya (unsur promosi), dan mendapatkan balikan dan saran demi kebaikan buku yang diterbitkannya.
Ketiga, bagi penerbit media massa, resensi buku dimanfaatkan sebagai berita khas yang memberikan informasi cukup cermat, teliti, memadai, dan menarik pembaca.
 Keempat, para pembaca khusus memanfaatkan resensi untuk medium dalam menguji atau mengembangkan suatu topik atau masalah. Sementara itu, para pembaca umum menggunakan resensi sebagai sumber informasi dan panduan tentang buku-buku yang baik dan tidak, buku-buku yang perlu atau layak dibeli, dan buku-buku yang isinya patut diikuti atau diperhatikan.
Sementara itu, Samad (1997:2) berpendapat mengenai fungsi resensi dari dua segi, yaitu segi peresensi dan pembaca. Dari segi peresensi, manfaat resensi buku, yaitu
(1) memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku dan
(2) mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problem yang muncul dalam sebuah buku.
Dari segi pembaca, guna resensi di antaranya (1) memberi pertimbangan apakah sebuah buku pantas untuk dibaca atau dimiliki, (2) menjawab pertanyaan yang timbul ketika melihat buku baru terbit, seperti siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku? Apa pernyataannya? Bagaimana hubungannya dengan buku-buku yang sejenis karya pengarang sama? Dan bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan pengarang lain?, (3) mendapatkan bimbingan dalam memilih buku, dan (4) mendapat informasi dengan mengandalkan resensi jika tidak ada waktu untuk membaca bukunya.
Selain mempunyai berbagai manfaat, resensi juga memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan tulisan lain seperti berita, artikel, dan feature. Resensi lebih tahan lama atau tidak basi. Maksud pernyataan ini adalah jika seorang peresensi mengirimkan resensinya ke redaksi media massa atau majalah lalu dikembalikan oleh redaksi, resensi ini masih dapat dikirim ke media lain. Buku yang diresensi pun tidak harus yang baru terbit, minimal buku yang terbit setahun yang lalu.
Kelebihan berikutnya adalah dengan menulis resensi akan dapat menambah pengetahuan, wawasan berpikir, dan mengasah daya kritis. Dengan meresensi buku lalu mengirimkannya ke redaksi media massa dan dimuat, maka seseorang akan menerima honor pemuatan. Kelebihan tersebut dapat menjadi motivasi bagi para siswa untuk mengasah kemampuan dalam menulis resensi.
Tujuan resensi adalah sebagai berikut :

- Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
- Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
- Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

4. Contoh Resensi

Resensi novel

Judul : Bunga Cantik di Balik Salju
Penulis : Titik Andarwati
Penerbit : Diva Press
Dimensi : 14 cm x 20 cm
Tebal : 458 halaman
  1. Sinopsis novel
    Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, Lana telah memutuskan untuk mengasuh Denniz, anak dari sahabatnya yang meninggal sewaktu melahirkan. Ayah si bayi sendiri, Brian, tidak mau mengakui anaknya. Pertentangan dari keluarga Lana jelas terjadi walau akhirnya mereka menerima Denniz dan membantu merawatnya.

    Hidup yang berat bagi Lana. Di usianya yang ke-25, dia memutuskan untuk tinggal sendiri bersama Denniz dan membiayai sendiri hidupnya dengan bekerja sebagai staf pengajar pada sebuah lembaga pendidikan asing.

    Memiliki Denniz selama 6 tahun membuat Lana kebal saat orang-orang menatapnya dengan kagum, iba, sinis, ataupun jijik saat Denniz memanggilnya “mama”. Semua itu tidak mengubah apa pun, dia tetap mencintai Denniz dan menganggap keputusannya untuk mempertahankan Denniz adalah keputusan terhebatnya.

    Cintanya kepada Denniz menjadikan dirinya mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri, termasuk kebutuhan akan seorang laki-laki yang seharusnya mulai ia pikirkan untuk mendampingi hidupnya kelak.

    Hingga suatu hari, hadirlah sosok Dhimas, laki-laki keren dan pujaan banyak wanita memasuki kehidupan Lana. Dhimas yang hanya mengetahui bahwa Lana adalah seorang Ibu dengan satu anak menerima Lana apa adanya, seburuk apapun masa lalu Lana tanpa ia tau keadaan yang sebenarnya.

    Namun tidak semudah itu untuk Lana menerima Dhimas sebagai pendamping hidupnya, serta menjadi pabrik figur seorang Ayah untuk Denniz. Butuh pertimbangan yang tidak sedikit untuk hal itu, hingga ia memutuskan untuk menerima Dhimas sebagai Suaminya.

    Akhirnya, Lana menerima Dhimas, dan mereka segera menikah. Hingga suatu ketika Dhimas mempertemukan Lana dengan keluarga besar Dhimas, terbukalah rahasia besar bahwa sebenarnya Lana belum pernah melahirkan seorang anak dan membuat Dhimas sangat terkejut.

    Lana dan Dhimas akhirnya resmi menikah.
  2. Unsur Intrinstik Novel
    1. Tema
      • Seorang wanita yang kuat dan tegar, memiliki hati yang baik untuk merawat seorang bayi sahabatnya ketika ia sendiri masih sangat muda.
      • Perjuangan hidup seorang wanita yang mandiri.
      • Wanita yang mengagumkan, rela dicap 'tidak benar' oleh tetangga-tetangganya demi merawat Denniz.
    2. Tokoh
      • Tokoh Utama : Maulana Andara Restu
      • Tokoh Kedua : Denniz
      • Tokoh Ketiga : Dhimas Mahesa
      • Tokoh Pembantu : Megan, Fany, Dhyas, Yudha, Rindra, Pak Sinclair, Ruben, Yudha, Brian
      • Tokoh Piguran : Pak Rudi, Bu Rina, Hendra, Diki, Anggra, H. Bakrie, Emi
    3. Penokohan :
      • Maulana Anadara Restu : Sosok perempuan yang kuat dan tegar, keinginannya untuk mandiri sejak muda, dan sangat menyayangi Emi sahabatnya yang telah meninggal, juga sangat menyayangi anak angkatnya yaitu Denniz.
      • Denniz : Anak kecil yang lucu, pintar, cuek dan manja.
      • Dhimas Mahesa : Sosok laki-laki tampan, cuek dan mapan. Ia sangat menyayangi Denniz dan Lana.
      • Penokohan lainnya.
    4. Alur
      Alur maju mundur, dimana novel menceritakan keadaan Lana saat itu kemudian harus kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan alasan mengapa Lana akhirnya membesarkan Denniz sebagai seorang Ibu. Dan akhirnya kembali maju dengan menceritakan Lana dan Dhimas akhirnya menikah.
    5. Sudut Pandang
      Sudut pandang orang pertama
    6. Amanat :
      • Tidak ada anak yang dilahirkan dengan keadaan haram. Perbuatan orang tuannya lah yang haram.
      • Karena aku mencintai kamu. Perempuan akan lebih bisa bertahan kalau dia dicintai daripada harus mencintai. Dan aku mencintai kamu.
      • Dandelion adalah bunga liar yang kuat. Bahkan, saat tumbuhan lainnya mati, dandelion tetap hidup. Menahun. Dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar matahari. Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun di retakan-retakan trotoar pun ia bisa hidup. Dan, aku pun ingin seperti itu. Hidup seperti dandelion.
      • Jadilah diri sendiri dan selalu bersyukur tentang apa yang sudah Tuhan berikan.
  3. Keunggulan dan kelemahan novel
    1. Keunggulan Novel
      • Novel ini mengajarkan kita akan apa arti tegar, kuat, mandiri dan cantik sebenarnya
      • Sebuah bacaan menarik yang sangat inspiratif
      • Kata-katanya mudah dipahami
      • Pewatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan secara jelas
      • Alur cerita mudah dipahami meski alur maju mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita menjadi semakin penasaran.
    2. Kelemahan Novel
      • Halaman novel cukup tebal.
      • Ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan karena intinya sama saja.
  4. Kesimpulan
    Novel ini pantas dibaca untuk siapa saja, terutama untuk wanita. Sesuai konsep nya yang inspirasional, novel ini memberikan kita banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat mengalir hingga ke lubuk hati dan pikiran. Sebuah novel yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana.
Resensi Novel Perahu Kertas

Judul Buku: Perahu Kertas
Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Tahun Terbit: 2012, Juli; cetakan ke-15
Jumlah Halaman: 444 halaman


Tak satu pun di antara kita bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti, hari ini, atau besok. Termasuk pertemuan kecil antara Kugy dan Keenan. Dua manusia beda karakter itu tak menyadari, banyak hal-hal ajaib menanti setelah pertemuan tersebut.

Diceritakan, Kugy adalah gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menuliskan dongeng ciptaannya yang bagi orang lain merupakan hobi tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.

Sedangkan Keenan digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya di bidang melukis tidak mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Berdua, Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka berbagi mimpi dan saling mendukung. Acara nonton bareng atau makan sepulang kuliah jadi rutinitas wajib bersama dua sahabat mereka, Noni dan Eko. Perasaan berbeda mulai muncul di antara Keenan dan Kugy. Namun, mereka berdua memilih menyimpan perasaan tersebut. Apalagi, saat itu Kugy sudah punya pacar.

Konflik mulai muncul di sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan. Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy. Keduanya harus terpisah beberapa waktu.

Ikuti Jejak si Agen Neptunus Meraih Kebahagiaan
Yakin dengan Kata Hati

Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Bait tersebut adalah potongan puisi Kugy untuk Keenan di salah satu bagian Perahu Kertas. Rasanya, memang tidak ada yang salah dengan usaha menggapai mimpi. Para bookaholic sepakat bahwa hidup berasal dari mimpi.

Wildan Bagus Aditya, Merlin Dwi Yunaniar, Anisah Fathinah, Gadhis Richi Andita, dan Yanuar Satria Putra kagum dengan jalan yang berani diambil Kugy serta Keenan untuk mempertahankan impian mereka.

Cerita yang dimulai dengan pertemuan Kugy dan Keenan tersebut membuat para bookaholic ikut tersenyum dalam diskusi sore itu. “Salut sama Kugy. Sebagai cewek, dia sama sekali nggak jaim. Bener-bener tipikal cewek yang unik. Berantakan, tapi cantik,” ujar Adit, sapaan akrab Aditya, membuka percakapan.

Ucapan Adit tersebut langsung mendapat respons dari Merlin Dwi Yunaniar atau yang akrab disapa Merlin. “Menurut aku, Kugy sama Keenan sama-sama unik. Bayangin aja, kok bisa gitu ya. Keenan klop sama Kugy yang ngaku-ngaku bahwa dia adalah agen Neptunus. Hehehe,” ujar Merlin sembari membayangkan wujud tokoh Keenan dalam dunia nyata.

Jalan cerita novel ini, menurut Gadis (panggilan Richi Gadis Andita) selalu menarik. Setelah membaca, rasanya enggan untuk meletakkan Perahu Kertas. Pengin langsung dibaca sampai habis. “Komplet soalnya. Kami bisa tertawa ngikutin kekocakan si Kugy. Kami bisa ikut terharu waktu Kugy dan Keenan harus merelakan impian mereka. Rasanya pasti sedih banget, tuh,” kata Gadis.

Anisah mengungkapkan, perasaan sebel juga ikut muncul gara-gara ulah Wanda yang sengaja membohongi Keenan demi bisa bersama Keenan. Wanda terkesan menghalalkan segala cara. “Aduh, jangan sampai jadi orang kayak Wanda,” tukas Anisah sebal. Teman-teman yang lain juga setuju dengan Anisah. “Tapi, kadang-kadang kan, kalau sudah masalah perasaan, logika bisa terabaikan,” ujar Anisah.

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil bookaholic dari Perahu Kertas. Semangat, perjuangan, dan kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan. Lembar demi lembar novel ini membuat bookaholic terhanyut dengan kisah cinta Kugy dan Keenan.

“Sayang, ending-nya kok kurang nendang ya? Gampang ketebak gimana akhir ceritanya,” ujar Yanuar. “Aku kira, bakal ada sesuatu yang beda atau kejutan,” lanjutnya.

Adit sepakat dengan Yanuar. Menurut dia, dia sudah bisa menebak kisah Kugy dan Keenan bakal berakhir happy ending. “Nggak apa-apa happy ending, tapi jalan yang mereka lalui kan nggak gampang. Prosesnya itu lho yang bisa mengocok emosi kita,” ucap Adit.

Merlin, Gadis, dan Anisah mengangguk penuh semangat. “Itu namanya jodoh nggak lari kemana. Kayak salah satu quote-nya, jalan kita berputar, tapi suatu hari kita jadi diri sendiri. Tergapai deh semua cita-cita mereka,” papar Merlin.

Setelah membaca Perahu Kertas, bookaholic jadi terinspirasi. Mereka bertekad kuat meraih impian masing-masing. “Intinya, nggak boleh menyerah,” seru mereka.

Resensi Cerpen


Judul: Tak lari cinta kukejar
Pengarang: Haryanto Dimas
Tahun: 1996


Cerpen ini merupakan cerpen kesekian karya Haryanto Dimas. Tak Lari Cinta Kukejar adalah sebuah bentuk kisah nyata yang pernah dialami penulis yang dituangkan dalam bentuk cerpen. Cerpen ini mampu memikat para penggemar karya - katya Haryanto Dimas karena terlihat dari dimuatnya cerpen ini dalam buku kumpulan cerpen cinta yang ditulis oleh Haryanto Dimas juga. Cerpen ini menceritakan tentang sebuah kisah cinta anak kuliahan yang mendapat banyak sekali tantangan dan masalah. Mulai dari tidak adanya restu dari orang tua hingga perbedaan status sosial yang cukup menjadi beban bagi pasangan ini.

Berbeda dengan cerpen - cerpen cinta karangan Haryanto Dimas sebelumnya, cerpen ini memuat banyak sekali kisah - kisah melankolis yang tentu saja bisa menguras perasaan serta air mata pembacanya. Alur cerita yang runtut seolah - olah membawa pembaca ikut menyaksikan secara langsung semua kisah cinta nan haru biru pada cerpen ini. Dan ini sangat berbeda dengan cerpen - cerpen Haryanto Dimas yang sebelumnya yang terkenal energik, ceria , serta berjiwa muda.

Banyak sekali hal - hal positif yang bisa diambil dari cerpen ini. Diantaranya yaitu: kesetiaan, kegigihan, serta pantang menyerah menghadapi segala rintangan. Namun demikian, cerpen ini juga menuai beberapa kritik dari para pembacanya. Diataranya: hilangnya ciri khas karya Haryanto Dimas serta terlalu melankolisnya isi cerpen ini sehingga membuat cerpen ini menjadi tampak cengeng dimata para pembacanya



http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/11/contoh-resensi-cerpen.html

http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/pengertian-resensi.html