Nama : Nur Anastatia
Kelas : 3ea13
NPM : 15210115
Raja Ampat “Pusat Segitiga Karang, Surganya Dunia”
Kabupaten Raja Ampat adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini
terletak di Waisai. Kepulauan Raja Ampat yang terletak di bagian barat-laut Propinsi Papua
memiliki luas areal daratan dan laut sekitar 9,8 juta acre. Melihat posisinya
di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat pada pusat keragaman terumbu
karang dunia, maka laut di Kepulauan Raja Ampat diindikasikan sebagai kawasan
yang paling kaya keragaman hayatinya di dunia.
Kumpulan terumbu
karang yang luas dan kaya ini membuktikkan bahwa terumbu karang di kepulauan
ini mampu bertahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan
penyakit, dua jenis ancaman yang
kini sangat membahayakan kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia.
Kuatnya arus samudra di Raja Ampat memegang peran penting dalam menyebarkan
larva karang dan ikan melewati samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem karang
lainnya. Kemampuan tersebut didukung oleh keragaman dan tingkat ketahanannya
menjadikan kawasan ini prioritas utama untuk dilindungi.
Pada tahun 2002,
The Nature Conservancy (TNC) dan para mitra lainnya mengadakan suatu penelitian
ilmiah untuk memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau
dan hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah
537 jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili sekitar 75% jenis
karang yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah
keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat, penelitian ini menemukan
berbagai tumbuhan hutan, tumbuhan endemik dan jarang, tumbuhan di batuan kapur
serta pantai peneluran ribuan penyu.
Kegiatan manusia
di kepulauan ini belum memperlihatkan dampak negatif yang berarti dibandingkan
dengan kawasan terumbu karang di tempat lainnya di Indonesia, namun
ancaman-ancaman karena praktek-praktek yang tidak ramah lingkungan seperti
penggunaan bom, racun (sianida), pengambilan telur penyu dan penebangan hutan yang tidak
memperhatikan aspek-aspek kelestarian diperkirakan akan mengganggu keutuhan
ekosistem yang ada. Pemerintah Indonesia
baru saja menetapkan kawasan Raja Ampat sebagai kabupaten baru yang mandiri,
yang merupakan kesempatan besar bagi masyarakat setempat untuk mengelola
sumberdaya alam Raja Ampat untuk masa depan kehidupan mereka. Pemerintahan baru
ini juga menawarkan peluang untuk turut mempertimbangkan aspek pelestarian alam dalam perencanaan tata
ruang kabupaten baru.
Raja Ampat
tersusun atas empat pulau besar, yaitu Waigeo, Batanta,
Salawati dan Misool serta ratusan pulau kecil. Kepulauan ini merupakan bagian
dari bentangan laut daerah Kepala Burung yang termasuk pula kawasan Teluk
Cenderawasih, yaitu taman nasional laut terbesar di Indonesia.
http://mepow.wordpress.com/2009/08/31/raja-ampat-pusat-segitiga-karang-surganya-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar