Nama : Nur Anastatia
Kelas : 3EA13
NPM : 15210115
Prosa
Bersyukurlah pada kehidupan yang telah
menganugerahimu rasa haus.
Hatimu akan menjadi seperti tepian pantai
dari sebuah samudera yang tak memiliki gelombang.
Tak menyimpan gemuruh dan tak mengerami
pasang surut bila engkau tak memiliki rasa haus. Teguklah isi pialamu sendiri
sambil memekik gembira.
Junjunglah pialamu di atas kepalamu lalu
teguklah kuat demi mereka yang
meminumnya dalam kesendirian.
Aku pernah sekali mencari gerombolan manusia
yang kemudian duduk rapi
mengelilingi meja jamuan sebuah pesta kemudian
minum dengan sepuas-puasnya.
Namun mereka tidak mengangkat anggurnya di
atas kepalaku, tidak pula
meresapkannya ke dalam dadaku.
Mereka hanya membasahi kakiku....kebijakanku
masih kerontang.
Hatiku terkunci dan terpatri.
Cuma sepasang kakikulah yang bergomol dengan
mereka diantara selubung
kabut yang suram.
Aku tidak lagi mau mencari kumpulan manusia
atau pula meneguk anggur
bersama mereka dalam meja jamuan pesta
mereka.
Apa yang engkau rasakan jika kututurkan
padamu semua itu jika waktu begitu
garang menghentaki jantungmu?
Akan sangat baik bagimu bila engkau meneguk
piala rengsamu seorang diri dan
piala bahagianmu seorang diri pula...
Label: Cinta, kahlil gibran, Karya Khalil Gibran, kehidupan, Khalil Gibran, Makna, manusia, Puisi Cinta Kahlil gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar