BAB 10
PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS
PENGERTIAN
KELAS SOSIAL
Kelas sosial adalah serangkaian
konsep dalam ilmu-ilmu sosial dan
teori politik berpusat pada model stratifikasi sosial di mana seseorang
dikelompokkan ke dalam seperangkat kategori sosial hirarkis.Kelas adalah
obyek
penting dari analisis untuk sosiolog, ilmuwan politik, antropolog dan
sejarawan
sosial. Namun, tidak ada konsensus mengenai definisi terbaik dari
"kelas" panjang, dan istilah memiliki makna kontekstual yang berbeda.
FAKTOR
PENENTU KELAS SOSIAL
Kelas
sosial bukan hanya ditentukan oleh pendapatan seorang individu namun
juga dapat
dibedakan dalam berbagai hal, antara lain :
- Pekerjaan
Sebagai
contoh, didaerah dieropa mengklasifikasikan strata social berdasarkan a
keluarga, kelas menegah atas diisi oleh individu yang mempunyai
pekerjaan
sebagi dokter, akuntan, direktur, atau konsultan. Kelas menengah diisi
oleh
manager tingkat menengah, dosen, dan suster. Kelas menengah bawah diisi
oleh
manager junior, pengawas, dan karyawan kantor. Kelas pekerja terampil
diisi
oleh mandor, petani, dan tukang. Kelas pekerja diisi oleh buruh dan
pelayan.
Sedangkan kelas bawah terdapat buruh penghasilan rendah dan pengsiunan.
- Prestasi Pribadi
Status
seseorang dapat pula dipengaruhi oleh keberhasilannya yang berhubungan
dengan
status orang lain didalam suatu pekerjaan. Sebagai contoh, seorang
mahasiswa
yang berhasil mendapatkan nilai tinggi akan mendapatkan kedudukan yang
lebih
tinggi dari pada mahasiswa lain yang memiliki nilai rendah.
- Interaksi
Orang
merasa paling senang jika mereka berada bersama orang dengan nilai dan
prilaku
yang sama, sosiolog yang menekankan analisis interaksi social kadang
disebut
kelompok “Siapa mengundang siapa, untuk makan malam” didalam rancangan
seperti
ini keanggotaan kelompok dan interkasi dianggap sebagai kelompok
determinant
utama dari kelas social.
- Kepemilikan
Pemilihan
adalah simbol pemilihan kelas bukan hanya dari jumlah kepemilikan tapi
juga
dari sifat yang dibuat. Seorang dengan strata sosial yang tinggi akan
memiliki
berbagai macam barang yang bernilai tinggi pula, baik dari segi estetika
maupun
materinya. Sedangnkan orang yang strata sosial rendah kepemilikan
barangnya
bernilai lebih rendah dari orang yang lebih kaya.
- Orientasi Nilai
Nilai
menunjukan kelas sosial dimana seseorang termasuk didalamnya. Ketika
sekelompok
orang berbagi seperangkat kepentingan bersama yang abstrak untuk
mengorganisasi
dan menghubungakan banyak sifat spesifik, adalah mungkin untuk
menggolongkan
kelompok dengan tingkat dimana ia memiliki nilai ini.
- Kesadaran Kelas
Kelas
sosial seseorang ditunjukan hingga jangkauan tertentu. Dengan seberapa
sadar
orang bersangkutan akan kelas sosialnya didalam satu masyarakat, biasaya
orang
yang sadar akan kelasnya, yaitu; orang yang berasal dari kelas yang
tinggi
meskipun orang yang berasala dari golongan rendah lebih sadar akan
realitas
kelas sosial dirinya.
PENGUKURAN
KELAS SOSIAL
Banyak
metode sudah dikembangkan untuk mengukur dan mendeskripsikan kelas
social.
Untuk para peneliti konsumen, tujuannya biasanya adalah menghubungkan
variable
terkait (dependent variable) seperti pemakaian produk, preferensi merek,
sikap,
citra dan pelanggan took, dengan variable bebas (independent variable)
dari
kelas social. Dengan penilitian seperti ini, barangkali mungkin untuk
mendifinisikan pangsa pasar kelas social dan mengerti pola konsumsi
serta
pembelian dari pangsa itu.
Metode
penelitian kelas social terdiri dari dua jenis, yaitu
- Metode teoritis dan keabsahan
Metode
reputasi melibatkan pengajuan kepada orang-orang untuk menentukan
peringkat
posisi atau presitse orang lain.
Metode
reputasi dikembangkan oleh Lloyd warner, salah satu pelopor didalam
studi kelas
social di Amerika Serikat. Selanjutnya diperluas Burleigh Gardner dan
rekan-rekannya
di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead, studi-studi ini juga
mencakupi
sosiasi atau ukuran sosiometrik yang menghitung jumlah dari sifat
kontrak
pribadi dari orang didalam hubungan mereka yang informal.
Penelitian
toeritis memberikan suatu arus data empiris dan konsep yang pokok bagi
upaya
kita yang sekarnag menghubungkan kelas social dengan konsumsi.
- Metode penelitian pemasaran
Para
peneliti pemasaran mengukur kelas social dengan variable bebas untuk
menentukan
hubungannya denga variable terkait dariminat akan pemasaran. Metode
objektifmemberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam
nilai
dari variable yang distratifikasikan. Variable yang paling sering
digunakan
adalah pekerjaan, pendapatan, pendidikan, ukuran dan jenis tempat
tinggal,
pemilik barang, dan afiliasi organisasi. Metode objektif dapat dibagi
ke
dalam metode yang berindeks tunggal dengan mengutamakan pekerjaan sebagi
indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial dan metode yuang
berindeks
ganda dimana dalam memntukan kedudukan sosial seseorang didasarkan dari
berbagai macam variable yang sudah disebut diatas.
Metode
subjektif atau pelaporan diri meminta responden untuk menilai diri
sendiri
berdasarkan kelas sosial. Metode seperti ini, walaupun digunakan
sekali-sekali,
memiliki nilai terbatas bagi para nalis konsumen karena dua alasan:
A. Responden
cenderung menilai terlalu tinggi kedudukan sosialnya sendiri
B. Responden
menjauhi istilah konotatid dari kelas atas dan bawah dan selanjutnya
membesar-besarkan ukuran kelas menengah
APAKAH
KELAS SOSIAL BISA BERUBAH??
Apakah
kelas sosial sama meratanya seperti pernah dialami sebelumnya?
Barangkali kelas
sosial lenyap diantara orang dari kelas perkerja dan kelas menengah.
Teori ini
kadang disebut embourgeosiment of society atau teori masifikasi.
Suatu
tinjauan luas terhadap factor-faktor seperti kekuasaan, pendapatan,
kakayaan,
status dan partisipasi didalam proses politik ileh kriesberg
disimpulkan:
Kekayaan
pribadi barangkali menjadi didistribusikan secara sama dalam belas tahun
terakhir, tetapi kekayaan dalam bentuk saham perusahaan; konsentrasi
dalam
pemilikan sarana produksi meningkat seperti direfleksikan didalam
penyusutan
wirausaha
Studi
Duncan di University of Michigan menunjukan mobilitas ekonomi yang jauh
lebih
besar dibandingkan yang umumnya dianggap bener pada masa lalu. Studi itu
didasarkan pada analisis gerakan diantara quintile pendapatan
dan
memperlihatkan bahwa diantara tahun 1971 dan 1978 hanya sekitar
setangah
dari mereka yang mulai dengan quintile pendapatan terendah
berakhir
diatas sana sebaliknya dari individu-individu didalam keluarga dengan quintile
tertinggi, kurang dari setengah tetap berada disana. Jadi, “dari
kaya
menjadi miskin” hamper sama lazimnya dengan “dari miskin menjadi kaya”
di Amerika
Serikat.
PEMASARAN
UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
·
Penentuan
pangsa pasar
Kelas
sosial kerap diterapkan pada masalah penentuan pangsa pasar, proses
mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat tawaran uang
kuat
secara khusus untuk mereka.
Prosedur
untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
- Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk
- Perbandingan variable kelas sosial untuk pemangsaan dengan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb.)
- Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi didalam target pasar.
- Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan efektifitas bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
·
Pengenalan
kebutuhan dan kriteria evaluasi
Sebagai
seorang pamasar, sebelum melakukan proses promosi harus menyiapkan
berbagai
macam persiapan, didalam kasus ini persiapan yang harus kita lakukan
adalah
menggali informasi tentang kebutuhan dari pangsa pasar kelas sosial
dengan
melakukan setidaknya observasi tehadap pangsa pasar kelas sosial.
·
Proses
pencarian
Perbedaan
kelas sosial membedakan pula pola informasi tentang suatu produk yang
didapat
oleh masing-masing individu, kelas bawah yang berada didaerah lebih
terpencil
akan susah mendapatkan informasi tentang suatu barang yang beredar
dipasaran
sedangkan orang kelas menengah keatas lebih mudah mendapatkan informasi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar