Nama : Nur Anastatia
Kelas : 4EA13
NPM : 15210115
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Pendidikan Indonesia Raya
Sebagai
suatu kebutuhan mendasar, pendidikan haruslah mendapat perhatian yang sangat
serius oleh pemerintah. Tidak cukup hanya berdasar pada angka-angka atau nilai
pencapaian mutu pendidikan, sehingga off the track pendidikan
dikatakan telah berjalan dengan baik. Pendidikan adalah sesuatu yang
multikompleks dan multisubkompleks. Betapa tidak, pendidikan merupakan sarana
memanusiakan manusia sehingga mampu memajukan dirinya, layaknya sebagai
manusia. Benang kusut dalam mengurusi pendidikan sebenarnya adalah sesuatu yang
memang akan selalu ada menghadang program yang bertujuan memajukan pendidikan.
Namun, meski demikian solusi pemecahan masalah dalam pendidikan harus terus dan
semakin ditingkatkan.
Negeri
ini bangga terhadap pencapaian-pencapaian anak bangsa di level Internasional
berkenaan dengan pendidikan. Indonesia
dikenal dunia sebagai sebuah Negara yang selalu meraih juara olimpiade
matematika, fisika, dan computer, serta robotik. Tak ada yang dapat menyangkal,
bahwa hal itu sebagai hasil dari kerja keras semua pihak, khususnya pemerintah.
Program penjenjangan olimpiade sampai ke tingkat sekolah di seluruh Indonesia demi
mencari bibit-bibit terbaik anak bangsa, merupakan suatu hal yang patut
diacungi jempol. Hanya saja tentu hal tersebut masih jauh dari memadai dalam
mengurusi pendidikan secara paripurna. Jangan sampai terlena dalam menggenjot
para peserta didik yang memunyai keunggulan dalam bidang tertentu, sehingga
melupakan bahwa anak bangsa tidak hanya yang mewakili negeri ini di ajang
inernasional, tetapi semua warga Negara peserta didik yang bersekolah dan
menjalani pendidikan.
Pendidikan
memang untuk semua. Tidak mengenal golongan, suku, agama, dan ras. Tidak
mengenal bodoh, pintar, kaya, dan miskin. Juga, tidak mengenal jauh, dekat, di kota, di desa, maupun di
pelosok hutan belantara sekalipun, pendidikan harus diberikan secara adil.
Potensi dalam mengurusi pendidikan, sudah saatnya untuk memerhatikan sisi yang
lainnya. Salah satu di antaranya yang sangat urgen adalah pemerataan
pendidikan. Pendidikan harus merata di seluruh pelosok negeri yang dikenal
memunyai puluhan ribu pulau besar dan kecil ini. Pendidikan harus mampu
menjangkau anak-anak bangsa yang berada di pedalaman, suku terasing, dan di
perbatasan dengan Negara tetangga. Tentu dalam pendidikan sangat mengharamkan
diskriminasi, hanya persoalan jarak. Meskipun diakui, Indonesia
dengan luas 1.992.550 km persegi (menurut Wikipedia) bukanlah persoalan sepele
dalam hal menjangkau ke seluruh pelosok negeri ini, namun hal itu harus
dilakukan. Hal ini merupakan tuntutan konstitusi yang secara jelas diamanahkan
oleh Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 31.
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diperjuangkan oleh para pahlawan
pendiri negeri ini sangat jelas mengamanahkan kepada penerus bangsa ini untuk
terus menggelorakan semangat Indonesia Raya. Pendidikan adalah hal yang mutlak
menyuarakan Indonesia Raya tersebut sebagai bentuk realisasi pemegang tongkat
estafet perjuangan bangsa. Pendidikan bangsa ini haruslah bernafaskan Indonesia
Raya, Pendidikan Indonesia Raya, demikian seharusnya. Pendidikan Indonesia Raya
adalah bentuk pengaplikasian pendidikan ke seluruh wilayah NKRI, mulai dari
Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas sampai pulau Rote. Penahapan program
menjangkau daerah-daerah yang sulit untuk pendidikan tentu maklum unuk segera
dilakukan, sehingga cita-cita Pendidikan Indonesia Raya dapat terwujud.
Kesulitan-kesulitan yang dirasakan pada daerah-daerah terpencil dalam memenuhi
kebutuhan pendidikannya, haruslah menjadi motivasi, khususnya pemerintah untuk
menyegerakan menjangkau daerah-daerah tersebut. Harus diusahakan kejadian
jembatan putus yang dilalui para siswa bersekolah di Banten yang sempat mendunia
pemberitaannya, tidak ada lagi.
Pendidikan
Indonesia Raya haruslah digelorakan sebagai bentuk semangat patriotisme setiap
warga Negara. Beberapa aksi yang telah dilakukan berbagai pihak, semisal
Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang digagas seorang tokoh pendidikan Anies
Baswedan, tentu merupakan hal yang patut disupport dengan nyata. Pemberian
tunjangan daerah terpencil kepada guru oleh pemerintah, juga merupakan
program-program yang alurnya mengarah pada Pendidikan Indonesia Raya tersebut.
Prof. Surya, orang yang sangat berjasa pada dikenalnya Indonesia dalam
kancah olimpiade MIPA internasional, juga telah memulai dengan mencari bibit
unggul anak bangsa, justru di pedalaman Papua. Memang, bukan hal yang mustahil
bahwa justru program menjangkau yang tak terjangkau ini akan menemukan semacam
berlian di dalam lumpur, yakni anak-anak bangsa yang justru memunyai kelebihan
yang luar biasa. Indonesia
sebagai Negara besar akan benar-benar disegani oleh Negara-negara lainnya di
dunia ini jika pendidikannya tangguh. Tetapi, tentu saja tujuan memajukan
pendidikan untuk mendapat pengakuan di kancah internasional, meskipun hal
itu juga sangat perlu. Tujuan negeri ini memajukan pendidikannya termasuk
memberikan layanan pendidikan kepada siapapun dan dimanapun anak bangsa itu
berada di pelosok negeri ini, tak lain dan tak bukan adalah membuat bangsa ini
tangguh dan mandiri. Tidak mudah goyah oleh krisis yang melanda Negara lainnya
di dunia, dan mampu survive karena sanga kurang ketergantungan dengan Negara
lainnya. Jika sekarang ini, masih sekian banyak sebangsa kita menjadi tenaga
kerja di Negara lain dengan pekerjaan yang rendah, suatu ketika nanti jika
pendidikan Indonesia Raya terwujud, tak ada lagi kita mendengar derita TKI
kita. Bangsa ini memang harus bangkit dan sadar akan kebesarannya. Namun,
kebesaran itu memang akan terasa rapuh jika tidak dikuatkan dengan pendidikan.
Pendidikan negeri ini harus mampu menelisik sampai pada bagian-bagian terkecil
daru ubuh negeri ini, jika Indonesia
diidentikkan dengan tubuh manusia. Kekuatan harus di semua bagian, sehingga
pendidikan harus merata di seluruh pelosok negeri. Semoga Pendidikan Indonesia
Raya cepat terwujud.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/17/pendidikan-indonesia-raya-447279.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar